Kamis, 28 Agustus 2014

Bagaimana Sondir Dilakukan ?

PERALATAN  TES SONDIR

  1. Mesin sondir ringan ( 2 ton ) atau mesin sondir berat ( 10 ton).
  2. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan dengan panjang masing masing 1 meter.
  3. Manometer masing masing 2 buah dengan kapasitas : Untuk Sondir ringan menggunakan 0 s/d 50 kg/cm2 dan 0 s/d 250 kg/cm2. Untuk Sondir berat menggunakan 0 s/d 50 kg/cm2 dan 0 s/d 600 kg/cm2.
  4. Konus dan bikonus
  5. Empat buah angker dengan perlengkapan ( angker daun dan spiral).
  6. Kunci- kunci pipa, alat-alat pembersih, oli,& minyak hidrolik.

CARA TES SONDIR


  1. Pasang dan aturlah agar mesin sondir vertical di tempat yang akan diperiksa dengan menggunakan angker yang dimasukkan secara kuat ke dalam tanah.
  2. Pengisian minyak hidrolik harus bebas dari gelembung udara.
  3. Pasang konus dan bikonus sesuai kebutuhan pada ujung pipa pertama.
  4. Pasang rangkaian pipa pertama beserta konus tersebut ( b) pada mesin sondir.
  5. Tekanlah pipa untuk memasukkan konus dan bikonus sampai kedalaman tertentu, umumnya sampai 20 cm.
  6. Tekanlah batang.
  7. Apabila dipergunakan bikonus maka penetrasi, pertama-tama akan menggerakan konus ke bawah sedalam 4 cm. Bacalah manometer sebagai perlawanan penetrasi konus (pk).
  8. Penekanan selanjutnya akan menggerakan konus beserta selubung ke bawah sedalam 8 cm, bacalah manometer sebagai hasil jumlah perlawanan ( jp), yaitu perlawanan penetrasi  konus dan hambatan lekat (HL).
  9. Apabila dipergunakan konus maka pembacaan manometer hanya dilakukan pada penekanan pertama (PK).
  10. Tekanlah pipa bersama batang sampai pada kedalaman berikutnya yang akan diukur, pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm.
CATATAN :

Pekerjaan sondir dihentikan pada keadaan sebagai berikut :

  • Untuk sondir ringan pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 30 meter.
  • Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman maksimal 50 meter.

Besaran penting yg diukur pada uji sondir adalah perlawanan ujung yg diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir (qc). Besarnya gaya ini seringkali menunjukkan identifikasi dari jenis tanah dan konsistensinya. Pada tanah pasiran, tahanan ujung jauh lebih besar daripada tanah butiran halus.

Apa hubungan kuat dukung tanah dengan data sondir (qc).  Anda dapat melihat hubungan nilai tahanan konus (qc) terhadap konsistensi tanah, sebagai berikut :
1.       tanah yang sangat lunak nilai qc < 5 kg/cm2,
2.       lunak 5-10 kg/cm2,
3.       teguh 10-20 kg/cm2,
4.       kenyal 20-40 kg/cm2,
5.       sangat kenyal 40-80 kg/cm2,
6.       keras 80-150 kg/cm2, dan
7.       sangat keras > 150 kg/cm2.

Pelaksanaan test sondir ini mengacu pada prosedur ASTM.D.3441, dimana nilai perlawanan conus (qc) dan nilai hambatan pelekat lokal atau side friction (fs) diamati setiap interval kedalaman 20cm dengan kecepatan penetrasi saat pembacaan nilai qc dan fs, diusahakan konstan yaitu kurang lebih 2cm/detik.

Test ini dilaksanakan hingga mencapai kemampuan maksimum alat, yakni nilai tekanan total atau qc = 250kg/cm2 atau hingga mencapai kedalaman maksimum dibawah permukaan tanah setempat.
Hasil test sondir ini disajikan berupa diagram atau grafik hubungan antara kedalamaan dengan qc, fs, total friction dan friction ratio.

Layanan Sondir (CPT) dan Boring silahkan hubungi 0898 174 3937 atau klik disini


Sondir - Apa siiich ...?

Apa sebenarnya definisi sondir …?


Penyondiran adalah proses pemasukan suatu batang tusuk ke dalam tanah, dengan bantuan manometer yang terdapat pada alat sondir tersebut kita dapat membaca atau mengetahui kekuatan suatu tanahpada kedalaman tertentu. Sehingga, dapat diketahui bahwa dari berbagai lapisan tanah memiliki kekuatan yangberbeda. Penyelidikan dengan penyondiran disebut penetrasi, dan alat sondir yang biasa digunakan adalah Dutch Cone Penetrometer, yaitu suatu alat yang pemakaiannya ditekan secara langsung kedalam tanah. Ujungyang berbentuk konus ( kerucit ) dihubungkan pada suatu rangkaian stang dalam casing luar dengan bantuansuatu rangka dari besi dan dongkrak yang dijangkarkan ke dalam tanah. Ada dua macam ujung penetrometer, yaitu :

  • Standard Type ( mantel conus )
Pada jenis ini yang diukur adalah perlawanan pada ujung ( konus ), hal ini dilakukan hanya dengan menekanstang dalam yang segera menekan konus tersebut ke bawah sedangkan seluruh casing luar tetap di luar. Gaya yang dibutuhkan untuk menekan konus tersebut ke bawah diukur dengan suatu alat pengukur. Alat pengukur yang akan diletakkan pada kekuatan rangka didongkrak. Setelah dilakukan pengukuran, konus, stang dalam, dan casing luar dimajukan sampai pada kedalaman berikutnya dimana pengukuran selanjutnya dilakukan hanyadengan menekan stang dalamnya saja.

  • Friction Sleeve ( Adhesion Jacket Type / Bikonus )
Pada jenis ini dapat diukur secara sekaligus nilai konus dan hambatan lekatnya. Hal ini dilakukan dengan penekanan stang dalam seperti biasa. Pembacaan nilai konus dan hambatan lekat dilakukan setiap 20 cm. Dengan alat sondir yang mungkin hanya mencapai pada kedalaman 30 cm atau lebih, bila tanah yang diselidiki adalah lunak. Alat ini sangat cocok di Indonesia, karena disini banyak dijumpai lapisan lempung yang dalam dengan kekuatan rendah sehingga tidak sulit menembusnya. Dan perlu diketahui bahwa nilai konus yang diperoleh tidak boleh disamakan dengan daya dukung tanah tersebut.

---------------------------------------